Seluruh kesempatan yang kita miliki adalah injury time. Artinya
kita tidak pernah lepas dari detik – detik akhir perjalanan kita ini di
dunia. Waktu selalu mendesak manusia yang telah menyadarinya untuk
melakukan yang terbaik. Sebaliknya, waktu telah menjadikan orang yang
lalai itu melupakan detik – demi detik yang berharga. Sehingga sering
kita dapati hasil akhir yang berbeda diantara orang – orang yang
menyadari dan orang – orang yang lalai.
Sebagai contoh dalam pertandingan sepak bola. Sebuah tim yang
menyadari bahwa waktu mereka bertanding tinggal sedikit lagi, maka
mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk mencetak gol. Mereka
tidak memperdulikan rasa lelah yang membayanginya setelah berjuang
selama 90 menit. Maka sering kita lihat, sebuah tim yang di babak –
babak awal terlihat lemah bisa mencetak skor bahkan membalikkan keadaan
dan menang. Namun tidak sedikit pula kita menyaksikan sebuah tim yang
merasa lebih kuat dan merasa telah menguasai pertandingan dan menang
sehingga mereka tidak memperhatikan waktu injury time yang diberikan.
Mereka harus menelan pil pahit karena tidak siap mempertahankan
kemenangan. Akhirnya tim yang lalai selalu mengalami depresi penyesalan
akibat meremehkan waktu yang paling hanya 2 menit.
Kita sebagai manusia pada hakikatnya tidak memiliki waktu yang banyak
di dunia ini. Karena Rosululloh sendiri yang mengatakan bahwa manusia
itu hidup di dunia hanya sebentar saja, ibarat seorang musafir yang
berteduh di bawah pohon untuk sekedar beristirahat. Mungkinkah istirahat
itu selamanya? Dan dalam sejarahnya tidak ada musafir yang tinggal di
tempat berteduhnya hingga mati. Ataupun kita sering mendengar istilah
dalam bahasa jawa bahwa hidup ini adalah sekedar “mampir ngombe” (mampir
untuk minum saja) sehingga kita tidak boleh melupakan tujuan kita.
Berapa lama sih jika kita hanya mampir dan minum saja? Apa mungkin
seharian, setahun, atau selamanya? Ndak mungkin kan?
Seseorang yang ahli matematika pernah menghitung lama waktu kita
hidup di dunia ini. Dia membandingkan waktu di dunia dengan waktu yang
terjadi di akherat. Seseorang tersebut mengambil rata – rata umur
manusia saat ini adalah 70 tahun, dibandingkan dengan di padang mahsyar
yang kadar satu hari di sana setara dengan 1000 tahun di dunia. Ternyata
di dapat angka yang sangat sedikit. Kita hidup di dunia ini cuman
sekitar 2 menit dan 1 detik, subhanallah. Waktu 2 menit 1 detik adalah
setara dengan waktu injuri time yang biasa diberikan kepada tim sepak
bola. Itu artinya sebenarnya kita ini hidup dalam tambahan waktu (injury
time) di dunia ini. Waktu normal kita sudah habis.
Waktu normal manusia sudah habis ketika dia telah selamat dan lahir
ke dunia ini. Rosululloh pernah mengingatkan kepada para sahabatnya
bahwa manusia itu selalu diancam dengan 99 macam penyebab kematian, jika
dari 99 penyebab kematian itu manusia bisa lolos maka manusia tidak
akan pernah lolos dari yang namanya usia tua. Hal ini mengingatkan
kepada manusia seluruhnya untuk tidak merasa aman dalam kehidupan ini.
Agar manusia senantiasa menjaga perilakunya selama masa injury time ini.
Karena kita tidaklah mengetahui hal apa yang akan bisa menyebabkan
kematian kita. Bisa saja hal yang mungkin dianggap kecil oleh kita, atau
hal yang besar sekalian. Semua hal di dunia ini bisa menyebabkan
kematian.
Pernahkah kalian mengalami sesuatu hal dalam kehidupan ini yang
membahayakan nyawa kalian? Saya yakin semua orang pernah mengalami hal
yang membahayakan nyawa mereka. Entah itu karena terjatuh dari sepeda
motor, atau mobil tabrakan atau yang lainnya yang sangat membahayakan.
Seandainya kita pernah sakit yang sangat parah atau kecelakaan dan
sekarang kita masih selamat dan sehat wal afiat maka itu berarti kita
telah diberikan waktu tambahan oleh Allah. Jika manusia pernah sakit dan
diberikan kesembuhan, maka setelah sakit itulah Allah memberikan kita
waktu tambahan (injury time) kepada manusia tersebut. Maka jika kita
menyadari akan waktu yang sedikit ini, maka tidak selayaknya kita
melalaikan tugas kita di dunia ini. Tugas yang jika dikerjakan dengan
serius maka kita akan bahagia ketika waktu tambahan (injury time) kita
sudah habis.
Sungguh ironis sekali jika melihat kenyataan pada saat ini. Manusia
seolah telah melupakan pentingnya waktu yang kita miliki. Mereka
berfikir seolah – olah waktu yang diberikan kepada mereka itu sangat
banyak sehingga mereka lalai dan bersantai – santai menikmati indahnya
dunia. Terkadang kita terhenyak dan menyesali ketika kita menemui orang
yang kehilangan waktunya sementara dia sedang bermaksiat kepada Allah.
Kita sangat menyesalkan keadaan mereka, namun kita tidak bisa berbuat
apa – apa selain mengambil pelajaran. Mereka yang lalai dengan waktu
mereka, maka akan mendapatkan penyesalan yang tiada akhir.
Oleh karena itu, sadarilah wahai manusia, wahai teman – teman. Saat
ini kita hidup di masa – masa injury time. Seharusnya waktu kita sudah
habis ketika kita sakit, namun kita masih diberi kehidupan. Seharusnya
waktu kita itu sudah habis ketika kita kecelakaan, tapi kita masih
diberikan keselamatan. Seharusnya waktu kita itu sudah habis ketika kita
tidur, tapi kita masih bisa bangun lagi. Ini adalah waktu tambahan yang
diberikan Allah kepada kita. Gunakanlah ini dengan baik agar kita tidak
menyesal. Menyesal di akhirat akan terasa percuma. Let’s get skors in
our injury time and be a winner.
وَالْعَصْر إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ
“Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr : 1-3)
--wassalam--
Jumat, 12 Oktober 2012
INJURY TIME
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar