Jumat, 12 Oktober 2012

INJURY TIME


Seluruh kesempatan yang kita miliki adalah injury time. Artinya kita tidak pernah lepas dari detik – detik akhir perjalanan kita ini di dunia. Waktu selalu mendesak manusia yang telah menyadarinya untuk melakukan yang terbaik. Sebaliknya, waktu telah menjadikan orang yang lalai itu melupakan detik – demi detik yang berharga. Sehingga sering kita dapati hasil akhir yang berbeda diantara orang – orang yang menyadari dan orang – orang yang lalai.

Sebagai contoh dalam pertandingan sepak bola. Sebuah tim yang menyadari bahwa waktu mereka bertanding tinggal sedikit lagi, maka mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk mencetak gol. Mereka tidak memperdulikan rasa lelah yang membayanginya setelah berjuang selama 90 menit. Maka sering kita lihat, sebuah tim yang di babak – babak awal terlihat lemah bisa mencetak skor bahkan membalikkan keadaan dan menang. Namun tidak sedikit pula kita menyaksikan sebuah tim yang merasa lebih kuat dan merasa telah menguasai pertandingan dan menang sehingga mereka tidak memperhatikan waktu injury time yang diberikan. Mereka harus menelan pil pahit karena tidak siap mempertahankan kemenangan. Akhirnya tim yang lalai selalu mengalami depresi penyesalan akibat meremehkan waktu yang paling hanya 2 menit.

Kita sebagai manusia pada hakikatnya tidak memiliki waktu yang banyak di dunia ini. Karena Rosululloh sendiri yang mengatakan bahwa manusia itu hidup di dunia hanya sebentar saja, ibarat seorang musafir yang berteduh di bawah pohon untuk sekedar beristirahat. Mungkinkah istirahat itu selamanya? Dan dalam sejarahnya tidak ada musafir yang tinggal di tempat berteduhnya hingga mati. Ataupun kita sering mendengar istilah dalam bahasa jawa bahwa hidup ini adalah sekedar “mampir ngombe” (mampir untuk minum saja) sehingga kita tidak boleh melupakan tujuan kita. Berapa lama sih jika kita hanya mampir dan minum saja? Apa mungkin seharian, setahun, atau selamanya? Ndak mungkin kan?

Seseorang yang ahli matematika pernah menghitung lama waktu kita hidup di dunia ini. Dia membandingkan waktu di dunia dengan waktu yang terjadi di akherat. Seseorang tersebut mengambil rata – rata umur manusia saat ini adalah 70 tahun, dibandingkan dengan di padang mahsyar yang kadar satu hari di sana setara dengan 1000 tahun di dunia. Ternyata di dapat angka yang sangat sedikit. Kita hidup di dunia ini cuman sekitar 2 menit dan 1 detik, subhanallah. Waktu 2 menit 1 detik adalah setara dengan waktu injuri time yang biasa diberikan kepada tim sepak bola. Itu artinya sebenarnya kita ini hidup dalam tambahan waktu (injury time) di dunia ini. Waktu normal kita sudah habis.

Waktu normal manusia sudah habis ketika dia telah selamat dan lahir ke dunia ini. Rosululloh pernah mengingatkan kepada para sahabatnya bahwa manusia itu selalu diancam dengan 99 macam penyebab kematian, jika dari 99 penyebab kematian itu manusia bisa lolos maka manusia tidak akan pernah lolos dari yang namanya usia tua. Hal ini mengingatkan kepada manusia seluruhnya untuk tidak merasa aman dalam kehidupan ini. Agar manusia senantiasa menjaga perilakunya selama masa injury time ini. Karena kita tidaklah mengetahui hal apa yang akan bisa menyebabkan kematian kita. Bisa saja hal yang mungkin dianggap kecil oleh kita, atau hal yang besar sekalian. Semua hal di dunia ini bisa menyebabkan kematian.

Pernahkah kalian mengalami sesuatu hal dalam kehidupan ini yang membahayakan nyawa kalian? Saya yakin semua orang pernah mengalami hal yang membahayakan nyawa mereka. Entah itu karena terjatuh dari sepeda motor, atau mobil tabrakan atau yang lainnya yang sangat membahayakan. Seandainya kita pernah sakit yang sangat parah atau kecelakaan dan sekarang kita masih selamat dan sehat wal afiat maka itu berarti kita telah diberikan waktu tambahan oleh Allah. Jika manusia pernah sakit dan diberikan kesembuhan, maka setelah sakit itulah Allah memberikan kita waktu tambahan (injury time) kepada manusia tersebut. Maka jika kita menyadari akan waktu yang sedikit ini, maka tidak selayaknya kita melalaikan tugas kita di dunia ini. Tugas yang jika dikerjakan dengan serius maka kita akan bahagia ketika waktu tambahan (injury time) kita sudah habis.

Sungguh ironis sekali jika melihat kenyataan pada saat ini. Manusia seolah telah melupakan pentingnya waktu yang kita miliki. Mereka berfikir seolah – olah waktu yang diberikan kepada mereka itu sangat banyak sehingga mereka lalai dan bersantai – santai menikmati indahnya dunia. Terkadang kita terhenyak dan menyesali ketika kita menemui orang yang kehilangan waktunya sementara dia sedang bermaksiat kepada Allah. Kita sangat menyesalkan keadaan mereka, namun kita tidak bisa berbuat apa – apa selain mengambil pelajaran. Mereka yang lalai dengan waktu mereka, maka akan mendapatkan penyesalan yang tiada akhir.

Oleh karena itu, sadarilah wahai manusia, wahai teman – teman. Saat ini kita hidup di masa – masa injury time. Seharusnya waktu kita sudah habis ketika kita sakit, namun kita masih diberi kehidupan. Seharusnya waktu kita itu sudah habis ketika kita kecelakaan, tapi kita masih diberikan keselamatan. Seharusnya waktu kita itu sudah habis ketika kita tidur, tapi kita masih bisa bangun lagi. Ini adalah waktu tambahan yang diberikan Allah kepada kita. Gunakanlah ini dengan baik agar kita tidak menyesal. Menyesal di akhirat akan terasa percuma. Let’s get skors in our injury time and be a winner.


  وَالْعَصْر إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


“Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr : 1-3)

--wassalam--

0 komentar:

Posting Komentar